Jumat, 28 Agustus 2009

Bank Muamalat Indonesia Cab. Banda Aceh Titipkan Bantuan Paket Ramadhan Melalui Dompet Dhuafa Harian Aceh


Selasa (25/8), Bank Muamalat Indonesia Cab. Banda Aceh menyerahkan bantuan paket sembako Ramadhan untuk kaum dhuafa melalui Dompet Dhuafa Harian Aceh. Paket yang berjumlah 53 paket tersebut diserahkan oleh Bapak Arief, mewakili pimpinan cabang Bank Muamalat.

Pimpinan Bank Muamalat Indonesia Cab. Banda Aceh melalui Account Officer-nya, Bapak Arief, menyatakan bahwa pemberian paket Ramadhan untuk dhuafa ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial lembaga terhadap masyarakat. Ia juga menambahkan, “Semua paket ini, tidak hanya sumbangsih lembaga, tapi juga dari pribadi karyawan yang mau ikut beramal di bulan suci ini. Kami berharap bisa memberikan manfaat lebih bagi dhuafa.”

Penyerahan paket tersebut diterima langsung oleh Manager Operasional Dompet Dhuafa Harian Aceh, Bapak Farid Wajidi dan Finance Staff, Bapak Irwan Budiana.

Pada kesempatan itu Bapak Farid Wajidi, selaku unsur pimpinan DDHA menyampaikan bahwa Paket yang terdiri dari beberapa jenis bahan kebutuhan pokok tersebut akan disalurkan kepada para dhuafa pada pertengahan Ramadhan nantinya.

“Kita sangat berterima kasih atas kepedulian Bank Muamalat terhadap kondisi sosial masyarakat. Hal seperti ini patut dicontoh oleh lembaga-lembaga lain, baik yang berada di Aceh maupun di wilayah lain” Kata Farid. Ia juga menambahkan, “DDHA masih membuka peluang kerjasama dengan berbagai fihak untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat di bulan suci ini.” (el)

Kamis, 20 Agustus 2009

Regular Health Mistakes

Written by Jimmi


All of us make little health mistakes that cause damage to our bodies in the long run - simply because we are unaware we are doing something wrong. Here are some of the most common mistakes made by many of us.

Crossing our legs
Do you cross your legs at your knees when sitting? Although we may believe that this is the lady-like elegant way to sit, sitting this way cuts down circulation to your legs. If you don"t want varicose veins to mar the beauty of your legs and compromise your health, uncross your legs every time you realise you have one knee on top of the other. The best way to sit is to simply place both legs together on the floor, balancing your weight equally. If you feel like changing position, instead of crossing your legs, simply move both legs together to one side. As an alternative, you could also consider crossing your legs loosely at the ankles. This is a classically elegant way to sit, and is far better for your legs and your health than sitting with your legs crossed at your knees.

Not changing our toothbrush
How often do you change your toothbrush? Most of us wait until most of the bristles have either fallen off, or are in such bad shape that we"d be embarrassed to pull out our brush in public. However, since not many of us need to pull out our brush in public, we carry on with our frayed one until we lose it. Replace your toothbrush often. Damaged bristles can harm the enamel, and don"t massage your gums well. If you find brushing your teeth a pain like I do, but know you must do it, you might as well be doing it right. Imagine going through the annoyance of brushing your teeth twice a day only to find out that you"re damaging your enamel every time you clean your teeth. Also, use a brush with soft bristles unless your dentist has advised otherwise.

Eating out often
There are oils that are high in cholesterol, and oils that cause little harm and are better for your heart. However, no matter how light the oil is, it is never a good idea to eat too much of it. Avoid fried foods.Remember that in all probability your favourite Indian food restaurant throws a huge, HUGE chunk of butter in a tiny bowl of dal. Rita, who worked in the kitchen of a 5 star hotel, was shocked when she saw the cook chop a 500gm butter slab in half, and throw half into a Paneer Makhani dish. No wonder the customers left licking their fingers. And no wonder they felt so stuffed and heavy afterwards. Limit outdoor eating unless you know that you"re getting served light and healthy food.

Skipping breakfast
Never, ever skip breakfast. Remember, when you wake up in the morning it"s been around 10-12 hours since your last meal. Your body needs food now, more than at any other time. Eat a heavy breakfast. You will then be busy through the day, and the calories will get expended quickly. If you are trying to diet, eat a light dinner. Here are some more common health mistakes we make. Being informed and making a few changes can help make us feel a whole lot better.


High heels
High heels sure look great, but they're murder for your back. This however doesn't mean you should steer clear of stilettos. Wear them, but not when you know you will be walking around a lot. Wear them when going out for lunch or dinner - when the only walking you will be doing is to your car, to the table, and back. Avoid high heels when you are going somewhere on foot. If you are constantly tempted to wear your heels, take a good look at your flats. Is there something about them you dislike? Invest in a new pair of beautiful flats or shoes with a low heel. Buy something you love, that you will enjoy wearing. If possible, get a matching bag. You will then enjoy your flats as much as you do your heels.


Sleeping on a soft bed
You don't have to sleep on the floor be kind to your back, but do make sure you have a firm mattress. Although a mattress on springs is soft and lovely to sink into, it's bad for your back. If you already have an old bed with springs, you don't need to invest in a new one - simply get a thick wooden plank put over the springs, and place the mattress on the plank. Similarly, if your mattress is old and lumpy, throw it out and get a new one. Your neck and your back will thank you. The same rule applies to sofas. If you will be spending hours on a sofa, get a firm yet comfortable one. Sofas you completely sink into are not the best idea.

Pillows
No matter how comfortable sleeping with ten cushions is, have pity on your neck and resist. Sleep with one pillow, and make sure it is not too thick. If your pillow gets lumpy, discard it and go for a new one. Get a thin pillow if you sleep on your stomach, and something a little thicker if you sleep on your back, to give your neck adequate support


Not exercising
So all of us know we should exercise more, but many of us don't. This is a health mistake we consciously make! And why is that? Simply because we refuse to admit the damage we are causing to our bodies by not working out. A number of people only start working out once they've experienced a warning signal. Don't wait for a heart attack to strike before you decide to opt for a lifestyle change. Make the change now. You don't need to train for the marathon to be in top shape. Half an hour of brisk walking three to four times a week will make a world of difference to your health. You could then increase this to forty minutes, four times a week - and you're all set. If you haven't exercised for a week, you're making a mistake.

Selasa, 18 Agustus 2009

Refleksi Empat Tahun MoU Helsinki

Tanggal 15 Agustus besok, genap sudah empat tahun perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan pemerintah Republik Indonesia (MoU Helsinki). Aceh telah berbenah. Tak ada lagi konflik. Semuanya hidup dalam damai. Kehidupan pun membuncah, memancarkan gemerlapnya cahaya kebahagiaan. Namun, siapa sangka. Memorandum of Understanding (MoU) yang telah menghasilkan manifestasi dalam bentuk Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) masih menyisakan tanya.

Sudah sejauh mana UUPA diterapkan dalam kehidupan masyarakat Aceh? Apa saja diperoleh rakyat Aceh dengan adanya UUPA?

Selama ini kita melihat hanya sebatas retorika belaka. Jauh panggang dari api. Berbagai qanun disiapkan. Bahkan sampai berburu Hasan Tiro ke negeri Sweden. Demi qanun penetapan status dak hak wali nanggroe. Namun seingat saya belum satu pun diterapkan. Karena belum ada Peraturan Pemerintah yang mengaturnya.

Suatu hari seorang tokoh masyarakat negeri ini bertanya pada saya. Hendak kemana negeri ini dibawa?. Mana manifestasi perjanjian damai itu. Apa yang sudah didapat dari UUPA? Mana self government? Peu sép gop peureumeuen mantong?. Plesetan yang cukup menggelikan. Namun kita tidak bisa menafikan. Itu adalah kenyataannya hari ini.

Kita tidak ingin terlalu jauh berbicara perpolitikan negeri ini. Lagi pula bukan ini tempatnya dan bukan saya pakarnya. Namun, saya hanya ingin sedikit mengingatkan kita semua. Bahwa 15 Agustus adalah momentum bersejarah bagi kehidupan bangsa Aceh. Sejarah berakhirnya konflik berkepanjangan. Sejarah melupakan masa lalu. Sejarah membuka lembaran baru.

Seberapa eratkah kita bisa menutup kisah masa lalu?. Melupakan masa silam. Merajut masa depan. Haruskah kita melupakan semua pengalaman kita. Yang telah membesarkan kita?

Tidak. Perdamaian Aceh saat ini adalah buah pengorbanan para syuhada bencana gempa alam dan gelombang Tsunami. Kedamaian kita adalah buah penderitaan pendahulu kita. Buah penderitaan para janda yang kehilangan suami. Buah penderitaan anak yatim yang ditinggal mati orang tuanya. Buah penderitaan korban konflik masa lalu. Yang begitu suram, memilukan, menyedihkan, tragis, dan penuh luka dan air mata. Lantas, akankah dengan sedikit kesenangan dan kedamaian yang kita kecap hari ini, kita akan dengan serta merta melupakan mereka? Dimana hati nurani kita?

Sudahkah semua ini tersurat dengan baik dalam UUPA? Dan qanun-qanun yang akan dibentuk nantinya? Atau jangan-jangan kita telah menjadi egois. Kita hanya memikirkan nasib diri kita. Bagaimana mendapatkan jatah yang besar dari bagi hasil pusaka bangsa (kekayaan alam Aceh)? Lantas, melupakan mereka yang hidup menderita. Melupakan tanggungjawab kita…

Ramadhan sudah di depan mata. Jangan sakiti mereka (janda dan yatim konflik). Jangan biarkan mereka meneteskan air mata.

Kalau pun peraturan dan perundang-undangan belum mengakomodir hak-hak mereka. Marilah kita yang berpunya mengulurkan tangan bagi mereka dan dhuafa-dhuafa lainnya. Kepedulian kita adalah kebahagiaan bagi mereka. Bukankah Rasulullah pernah bersabda, “barang siapa yang menyayangi yang di bumi. Maka yang dilangit akan menyayanginya”?

Momentum ulang tahun perdamaian Aceh hendaknya diisi dengan mengenang mereka yang telah tiada. Mengenang perjuangan dan penderitaan mereka. Menyantuni anak keturunan mereka yang hidup dalam derita. Apa lagi Ramadhan sudah di depan mata. Ingatlah, doa-doa mereka yang terdhalimi karena kita, akan sangat mudah diijabah oleh Allah subhanahu wata’ala…

Minggu, 16 Agustus 2009

Kematian Hati

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata.

Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.

Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan. Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu.

Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"?

Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan " Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?"
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat.
Tidak lagi malu-malu tampil.

Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa.

Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki. Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?

Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka.
Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya" . Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku".
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.

Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.

Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, "toko emas berjalan" dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku"

Ust. Rahmat Abdullah

Selasa, 25 November 2008

Makna Hidup

Hiduplah Sesukamu... sesungguhnya engkau akan mati
Berbuatlah sesukamu... sesungguhnya ia akan dimintai pertanggungjawaban
Cintailah sesukamu... sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya...